Rabu, 27 November 2013

Cerpen - Hari Baru, Sahabat Baru, & Pacar Baru





Seminggu sudah ku berpisah dari teman-temanku di SMA Tunas Baru sekaligus aku "Lulus" dari SMA dengan nilai di atas rata-rata disitu ada rasa senang & sedih, senangnya karena ku bisa lulus dari SMA dan sedihnya harus berpisah sama teman-teman & guru-guru yang sudah aku anggap seperti keluargaku.

= = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Disinilah ku mulai "Hari Baruku" dimana pada pagi ini ku berpamitan kepada orangtua ku untuk berangkat ke Jakarta untuk meneruskan pendidikanku ke sebuah Universitas.

"Ibu...Bapak do'akan saya ya, semoga selamat sampai ketujuan" sambil mencium tangan Ibu & Bapaku.
"Hati-hati nak di jalannya yah" kata ibuku.
"Iya, jangan lupa kalau sudah di Jakarta langsung telepon paman Andi suruh dia jemput kamu diterminal" kata ayah.
"Ok sip deh, kalau begitu ardi berangkat dulu ya, takut tetinggalan bus, Assalamualaikum Ibu, Bapak" sambil naik ojeg
"Wa'alaikum salam, hati-hati yah nak" kata ayah & ibu sambil melambaikan tanganya.

15 menit kemudianku sampailah diteminal bus antarkota.
"Terimakasih mang, nih ongkosnya" sambil memberikan uang
"Sama-sama Ardi, hati-hati di jalanya, Ok bos" jawabnya
"Ok," kataku

Tiba-tiba ada seorang perempuan menabraku & barang-barangnya hampir terjatuh semua.
"Maaf ya mas, tidak sengaja" kata dia sambil membereskan barangnya.
"Iya, tidak apa-apa kok" kataku sambil membantu membereskan barangnya.
"Terimakasih ya mas sudah mau membantuku" sambil tersenyum manis padaku.
"Sama-sama, lain kali lebih hati-hati lagi iya" jawabku sambil membalas senyumnya.

Diapun langsung pergi meninggalkanku. Ku langsung saja cari bus ku. Tidak terlalu lama ku langsung ketemu dengan bus itu, aku langsung saja naik & ketemu sama konektur bus itu.
"Pak, kalau no 35 dimana iya" tanyaku
"Disana dek" jawabnya sambil menunjukan tempatnya
"Ok, terimakasih pak" balasku
"Iya, sama-sama dek" jawabnya lagi

Akupun duduk sambil menunggu busnya jalan, tiba-tiba aku terkejut ternyata kursi disebelahku itu perempuan yang barusan menabraku.
"Mas, ni no 36 iya" tanya dia
"Iya bener,, lho ini teteh yang tadikan" jawabku agak terkejut
"Iya mas, kok bisa kebenaran iya" balasnya sambil tersenyum padaku
"Iya nih, mungkin kita jodoh kali" jawabku sambil ketawa

Dia hanya terseyum manis padaku sambil dia duduk dikursi & dia langsung memperkenalkan diri padaku.
"Perkenalkan nama saya dewi, siapa nama mas..?" sambil menyodorkan tanganya.
"Jangan panggil mas dong, kaya tukang baso saja hehe, namaku Ardiansyah panggil saja Ardi, Ok" jawabku

Tidak terasa bus yang kita tumpangi sudah jalan. Di dalam bus kita ngobrol-ngobrol sambil ketawa-ketawa mengurangi rasa jenuh.

"Oh iya, kamu mau kemana ar ? " tanya dia
"Mau ke Jakarta mau kuliah ke UNJ ! " jawabku sambil terseyum
"Sama dong, ku juga mau kuliah ke UNJ" balasnya
"Wah,, massa wi, kok bisa sama iya wi" jawabku agak terkejut
"Iya yah, kamu jurusan apa & semester berapa ?" tanya dia lagi
"Jurusan biologi, semester 1, kan aku baru lulus wi! " jawab lagi

"Sama dong, aku juga jurasan biologi, semester 1 juga,,! " balasnya dengan penuh gembira
"Wih kebenaran banget iya wi , kita sejurusan " jawabku dengan senyum manis
"Iya yah ar !" jawabnya lagi

 Tidak terasa akhirnya kita sampai diterminal, aku langsung telepon paman Andi untuk menjemputku ke terminal, sementara dewi lagi telepon Mamahnya untuk menjemputnya. Dia seperti kesal sama Mamahnya..
"Wi, kenapa ? " tanyaku
"Kesal nih ar, Mamahku tidak bisa jemput kesini" sambil penuh kekesalan
"Emang rumah kamu di daerah mana Wi ? " tanyaku sambil terseyum
"Ke komplek Surdirman , mana jauh lagi ar !" balasnya
"Sama dong Wi, Pamanku juga di Komplek Surdiman" jawabku
"Wah, kebetulan pake banget tuh Ar" balasnya lagi dengan penuh gembira

Beberapa menit kemudian paman Andi pun datang & akupun terkejut ternyata paman Andi & Dewi sudah saling kenal.
"Neng, bareng sama Om saja yuk ? Mau pulangkan" tanya paman Andi ke Dewi
"Iya, terimakasih iya Om !" jawab Dewi
"Sudah saling kenal toh kalian" tanyaku pada mereka
"Iya Ar, Om Andi ini tetangga saya" jawab dewi
"Daubel Wow ni, dari tadi sama & sama terus perasaan" balasku pada dewi

Tiba-tiba Paman Andi memotong pembicaraan kita & menyuruh kita masuk pada mobilnya.

"Yuk, kita pulang, Sudah sore nih ? Kata paman sambil membukan pintu
"Ok, yuk Wi ?" Tanyaku pada dewi
"Ok!! Jawabnya singkat

Kamipun masuk kepada mobil paman Andi & Melanjutkan pembicaran yang telah dipotong paman Andi tadi..
"Wi, dari tadi kita selalu kebeturan melulu iya " tanyaku
"Iya nih,, ada apa yah Ar ?" Balik tanya

Tiba-tiba paman Andi memotong pembicaraan kami.
"Sudah pasti Jodoh tuh " kata paman sambil ketawa
"Iya nih Wi, pasti kita tuh jodoh " kataku sambil ketawa juga
"Huh, ngawur kamu Ar" nada sedikit marah

Aku sama paman Andi hanya ketawa saja. Akhirnya kamipun sampai ketempat tujuan, tidak ada yang menyambut kita, karena bibiku masih ada di pasar, sedangkan orangtua dewi masih sibuk dengan perkerjaan masing-masing.
"Ar, nanti kita main iya" tanya dewi sambil bawa tasnya
"Ok,, Wi,,! Aku mau istirahat dulu iya capek nih, mana besok langsung masuk kuliah lagi? " keluhku
"Iya nih aku juga capek Ar" balasnya

Akupun masuk ke rumah paman Andi dan Dewi juga masuk ke rumahnya.

= = = = = = = = = =

Besok paginya aku siap-siap untuk berangkat ke kampus, sementara bibi Ani dan paman Andi sudah berangkat ke pasar. Tiba-tiba Dewi datang kerumah pamanku.
"Assalammualaikum, ardi oh ardi " cetus dewi
"Wa'alaikum salam, ada apa Wi" jawabku
"Kita berangkat bareng yuk , ke kampus " ? Balasnya
"Ok deh,,! " jawabku

Aku dan Dewiku berangkat bareng dengan Mobilnya yang menurutku itu sangat mewah, aku tidak tahu tipenya apa yang jelas yang saya tahu itu merek ferari terbaru..

= = = = = = = = = =

1 jam kemudia kita sampai di kampus, disana aku & dewi berkenalan dengan teman-teman baru & semuanya pada baik pada kita terutama yang bernama Doni & Lastri mereka langsung akrab dengan kita.

"Hei...., Mahasiswa baru yah " Tanya Doni
"Ya, bener banget kami berdua emang baru" jawab Dewi
"Perkenalkan nama saya Doni, & ini pacar saya namanya Lastri " Kata Doni sambil menyodorkan tanganya
"Pacar dari mana Don, ?" cetus Lastri yang agak marah
"Hehehe, maaf Lastri cantik " jawab doni sambil terseyum manis

Kami bertiga hanya terseyum saja..sambil berjabat tangan

"Oh iya, namaku Ardi & ini sahabatku Dewi" jawabku
"Iya namaku dewi " cetus Dewi
"Kirain kalian berdua sudah pacaran" tanya Lastri
"Nggak kok,, kita hanya berteman tapi dekat" jawab Dewi
"Hah, magsudnya Wi ? " jawabku agak terkejut
"Ngga kok cuman bercanda doang, jangan marah iya Ar ? " jawabnya sambil terseyum

Kamipun masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran pertama.


Hari demi hari kami lewati & kami berempat semakin akrab saja.

= = = = = = = = = =

Satu bulan kemudian Dewi sudah punya pacar yang namanya Eka, sedangkan Doni & Lastri resmi jadi pacaran & sementara aku masih jomblo saja & aku sering diledek sama mereka yang beranggapan bahwa diriku tak laku-laku.

"Ekh Ar, kapan dong kamu punya pacar, massa kalah sama kita-kita" tanya Doni
"Ini juga nyari pacar & saya juga sudah punya gebetanya " jawabku
"Emang siapa tuh namanya Ar, ?" tanya Dewi
"Iya siapa tuh namanya, ?" kata Lastri
"Iya kasih tahu dong ? " kata Doni
"Akh,, nanti juga tahu kok kalian !" jawabku
"Akh kamu mah Ar, pasti bohongkan !" balas doni
"Nggak ko, serius ngapain bohong dosa tahu " jawabku agak marah.

(Dia ada dihadapanku Don, Las, dia sahabatku namanya Dewi) kata hati kecilku. Dan aku segera mengganti topik pembicaraan.

"Oh, iya gimana hubungan kamu sama pacar kamu Wi ? tanyaku
"Alhamdulilah baik kok Ar ! " jawabnya
"Selamat iya Wi, " balasku lagi

(Hatiku seperti dicabik-cabik mendengar kata-kata dari dewi itu). Tiba-tiba Doni bertanya padaku

"Ar, kaya yang cemburu kamu? "tanya doni
"Nggak kok don, aku malah senang lihat dewi bahagia" jawabku yang makin sakit hati
"serius nih Ar,,? " tanya dewi
"serius Wi, duarius deh kalau tidak percaya" jawabku lagi

Setelah kejadian itu Aku & Dewi jarang bermain bareng, barangkat bareng atau sebaliknya karena Dewi selalu dengan pacarnya pulang maupun berangkat ke kampus. Disitu hatiku semakin hancur aku tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi ini semua. Dan akupun curhat kepada Doni & Lastri setelah pulang dari kampus.

"Boleh curhat nggak nih ?" tanyaku pada mereka
"Boleh kok Ar, massa nggak boleh kitakan sahabat!" jawab doni
"Iya massa nggak boleh sih Ar " kata lastri

Akupun mulai menceritakan masalah aku pada mereka. Mereka langsung terkejut dengan pengakuanku yang sangat mencintai Dewi dari dulu.

"Serius kamu Ar.. ?" tanya Doni
"Iya, bener Don, ku sudah cinta dari dulu sama Dewi" jawabku
"Kenapa kamu tidak ngomong saja sama Dewi Ar..?" tanya Lastri
"Las, kamukan tahu kalau Dewi sudah punya pacar & aku tidak mau ngerusak hubungan mereka, kamu tahukan Dewi sangat mencintai pacarnya " jawabku agak lemah

"Iya sih, tapi gimana dengan kamu Ar " tanya Lastri

Kami terkejut tiba-tiba Dewi memotong pertanyaan dari Lastri.

"Kamu kenapa Ar,, kamu sakit iya " kata dewi dengan suara yang lemah
"nggak kok wi, kenapa dengan kamu wi..?" tanya balik

Tiba-tiba Dewi memeluku sambil menangis & dia berkata bahwa dia sudah putus dengan pacarnya.

"Ar,,ku sudah putus sama pacarku" sambil menangis padaku
"Serius, kamu Wi" jawabku
"Iya Ar, serius" balasnya
"Kenapa ? & siapa yang mutusin kamu Wi" tanyaku lagi yang terbawa nangis
"Nggak ko Ar, tidak ada masalah, aku yang mutusin bukan pacarku" balasnya lagi
"Kenapa kamu putusin sih Wi, kalau emang kamu tidak ada masalah & kamu juga masih sayang sama pacar kamu.!" jawabnya
"Dia egois Ar, dia pengen menang sendiri, apa-apa selalu tidak boleh, aku main sama kamu juga tidak boleh, berangkat & pulang ke kampus sama kamu selalu tidak boleh, aku merasa tidak enak sama kamu Ar !" Jawabnya
"Aku tidak keberatan kok Wi, malahan aku merasa senang melihat kamu ! " balasku lagi
"Tapi ku merasa sepi tampa kamu Ar,,? Ku kangen sama tawamu, senyummu, candamu & segalanya " kata dewi

Tiba - tiba doni memotong obrolanku sama Dewi.

"Sudah - sudah, lebih baik kamu tenangkan dulu Dewi & antarkan Dewi pulang kerumahnya agar merasa tenang ?" tanya doni
"Iya Ar, kasihan dewi" tanya lastri juga
"Heem, ya sudah deh,, kita pulang ya wi ?" tanyaku
"Iya," jawabku

Akhirnya aku mengatarkan Dewi pulang kerumahnya. Diperjalanan dewi merasa senang aku tidak tahu magsudnya apa malah dia tidak mau pulang & ingin jalan-jalan sama aku.

"Ar, jangan pulang dulu iya ?" tanya dewi sambil terseyum
"Kanapa Wi, kan kamu lagi sedih" jawabku
"Aku pengen jalan-jalan sama kamu Ar, 3 bulan sudah aku tidak jalan-jalan sama kamu, aku merasa kangen " balas dewi sambil tersenyum lagi
"Ok, deh Dewi cantik" jawabku

Lalu ku belokkan mobil yang membawa kita ke sebuah cafe. Disana kita pesan Orange juice & sebuah makanan ringan yang kebetulan kita tidak terlalu lapar.


"Ar, ada sesuatu yang akan aku omongkan sama kamu, tapi kamu jangan marah iya ?" tanya dewi
"Iya deh, emang ada apa sih" jawabku

Aku kaget apa yang dikatakan dewi yang mengaku bahwa dia mencintai aku dari dulu, disana aku kaget sekaligus senang.

"Sebenarnya aku cinta sama kamu, kamu maukan jadi pacarku Ar" tanya Dewi
"Hah, tidak salah Wi" jawabku
"Tidak Ar, aku sudah mencintai kamu dari dulu Ar, tapi aku baru bisa bicara sama kamu sekarang Ar" balas dewi lagi
"Tapi, kamu sahabatku Wi ?" tanya aku lagi
"Iya kamu sahabatku terbaikku & cinta kamu Ar !" jawabnya lagi
"Tapi gimana dengan pacar kamu, kan kamu masing sayang ?" tanyaku lagi sambil memegang tanganya
"Itu sudah massa lalu Ar,, kamu mau kan jadi pacarku ?" tanya Dewi lagi
"Iya Wi, sejujurnya aku juga suka sama kamu dari dulu. Tapi aku tidak berani mengungkapkan perasaanku kepadamu" jawabku
"Kenapa kamu tidak berani Ar,,?" tanya Dewi
"Iya kan kamu sudah punya pacar" jawabku
"Iya sudah, kamu maukan jadi pacarku sekaligus sahabat terbaiku ? tanya Dewi
"Iya Dewi cantik sahabatku & juga pacarku" jawabku sambil terseyum

Aku sama Dewi resmi jadian kita berdua merasa senang & tidak ada lagi rahasian-rahasian lagi di antara kita berdua. Kamipun hidup bahagia tidak ada masalah sekecilpun karna kami sudah saling mengenal satu sama lain.